iklan

Mengenal Penyakit Biduran

Biduran merupakan penyakit kulit yg sering di jumpai dan merupakan hal biasa terjadi. Biduran atau kaligata atau urtikaria dam istilah kedokterannya merupakan kelainan kulit yg ditandai dengan bentol-bentol kemerahan, sangat gatal, sering disertai rasa tertusuk dan panas. Biduran bs datang tanpa permisi dan tak kenal waktu, dpt terjadi di bagian tubuh mana sj dengan bentuk dan ukuran yg beraneka ragam. Karena gatalnya terkadang seseorang yang mengalami biduran sering menggaruk sehingga bentol-bentol tersebut menjadi makin meluas.


Biduran bs berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa hari. Umumnya tdk berbahaya dan tdk meninggalkan bekas, namun biduran bs saja menjadi penyakit serius bla bersamaan dgn angioedema (urtikaria yg mengenai lapisan bawah kulit dan mukosa), karena jika terkena saluran nafas bisa menyebabkan sulit bernafas sehingga menyebabkan kematian. Sekitar 40% penderita urtikaria kronis akan menderita angioedema.

Sekitar 10-25% orang pernah mengalami biduran, paling tdk sekali dalam hidupnya. Biduran akut lebih sering terjadi pd anak muda, umumnya laki-laki lebih sering dari perempuan. Sedangkan biduran kronik lebih sering pada wanita usia pertengahan (60%). Orang-orang dengan riwayat atopi, akan lebih mudah terkena biduran.
Survey dari National Ambulatory Medical Care USA, dari 1990 - 1997 di temukan wanita 69% dari semua pasien urtikaria yg datang berobat. Distribusi usia paling sering adalah 0-9 tahun dan 30-40 tahun. Kejadian urtikaria pada populasi umumnya 1-5 %.

MEKANISME TERJADINYA BIDURAN
Biduran terjadi ketika seseorang terkena sesuatu yg bs memicu, kemudian beberapa sel di dalam tubuhnya melepas histamin dan zat-zat lain. Hal ini menyebabkan bocornya cairan dari pembuluh darah kecil di bawah kulit. Cairan ini akan membentuk bentolan ketika berkumpul di bawah kulit, yg lazim disebut biduran.

PENYEBAB
Dasar penyebabnya adalah atopi. Atopi adalah suatu keadaan atau kelainan alergi yg sifatnya diturunkan dari dalam satu keluarga dgn manifestasi penyakit seperti biduran, radang kulit berulang, timbulnya pada tempat tertentu dengan tanda khas sesuai umur (dermatitis atopi), asma, sering pilek , bersin sampai hidung tersumbat dan biasanya terdapat pula tanda lain berupa lingkaran gelap di mata, kulit kering dan wajah agak pucat. Dari hasil penelitian, ternyata hampir 80% tidak diketahui penyebabnya. Ketidakpastian penyebab timbulnya urtikaria disebabkan faktor yang berpengaruh sangat banyak dan sulit dipastikan.

Diduga penyebab biduran antara lain sebagai berikut :

Obat-obatan : antibiotik (penicillin, sulfa, tetrasiklin), penghilang rasa sakit, aspirin, obat hormonal, pil kontrasepsi)
Makanan, seperti udang, ikan, putih telur, kerang, kacang, coklat, susu, tomat, arbei, keju, bawang, semangka, tartrazine (pada minuman atau permen berwarna jingga atau kuning), natrium benzoate yang di gunakan secara luas sebagai bahan pengawet dan penyedap rasa.
Bahan yg sering kontak dengan tubuh (sabun cair, hand and body lotion)
Gigitan atau sengatan serangga (nyamuk, lebah dan lainnya)
Inhalan seperti serbuk sari bunga, spora jamur, debu, bulu binatang dan aerosol
Kontak dgn kutu binatang, serbuk tekstil, air liur binatang, tumbuhan, buah-buahan
Kosmetik
Faktor fisik seperti udara dingin, panas, cahaya matahari, getaran, gesekan atau tekanan (goresan, pakaian ketat, semprotan air, ikat pinggang)
Infeksi virus, bakteri, jamur dan parasit
Lingkungan yang kotor (debu rumah)
Psikis : stres emosional atau gelisah
Penyakit sistemik (limfoma, hipertiroid, lupus eritematosus dan keganasan)
Gangguan hormonal (kehamilan, menstruasi)
dll.

KLASIFIKASI
Berdasarkan lamanya, biduran (urtikaria) dibedakan menjadi urtikaria akut dan kronik. Urtikaria akut, bila kelainan kulit terjadi selama 6 minggu atau berlangsung selama 4 minggu namun timbul setiap hari. Sekitar 20%-30% pasien dengan urtikaria akut berkembang menjadi kronis. Sedangkan urtikaria kronik terjadi lebih dari 6 minggu lamanya.
Berdasarkan morfologinya, maka urtikaria dibedakan menjadi urtikaria papular, gutata (sebesar ukuran tetesan air), dan girata (ukuran besar-besar).
Berdasarkan dalam dan luasnya urtikaria, maka urtikaria dibedakan menjadi urtikaria lokal, generalisata dan angioedema. Dan berdasarkan penyebabnya maka urtikaria dibedakan menjadi urtikaria imunologik, non-imunologik dan idiopatik.

GEJALA :
Timbulnya ruam (bercak kemerahan) disertai penonjolan (bentol) di permukaan kulit yang berbatas tegas dengan ukuran berbeda-beda dan terasa sangat gatal, terbakar dan menusuk
Timbul secara tiba-tiba, memutih atau memudar bila di tekan dan jika di garuk akan timbul bentolan baru.
Bentolan membesar lalu menyebar atau bergabung satu sama lain membentuk bentolan yang lebih besar
Bentuknya berubah - ubah , hilang timbul dalam beberapa menit atau jam. Terdapat di bagian tubuh manapun, Bisa menyebabkan bengkak pada kelopak mata (bisa satu mata atau keduanya), bibir membengkak, daun telinga menebal. Adakalanya disertai perut mulas serta rasa demam

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Beberapa pemeriksaan penunjang diperlukan untuk membuktikan penyebab urtikaria :
Pemeriksaan darah, air seni dan tinja rutin untuk menilai ada tidaknya infeksi yang tersembunyi atau kelainan pada organ dalam
Pemeriksaan imunologis seperti pemeriksaan kadar IgE, eosinofil dan komplemen.
Test kulit, walaupun terbatas kegunaannya dapat dipergunakan untuk membantu diagnosis. Uji gores dan uji tusuk dapat dipergunakan untuk mencari alergen.
Tes eliminasi makanan dengan cara menghentikan semua makanan yang dicurigai untuk beberapa waktu, lalu mencobanya kembali satu per satu.

PENANGANAN :
Penanganan biduran, yang paling ideal adalah menghindari penyebab atau faktor pencetus agar tidak terjadi atau meminimalisir terjadinya biduran. Cara menemukan faktor pencetus adalah dengan mencatat obat, makanan atau bahan yang ketika di konsumsi atau di gunakan menyebabkan timbulnya biduran.
Usahakan jangan digaruk. Karena jika digaruk maka maka bahan aktif histamin akan makin banyak keluar dan yang terjadi justru bagian yang digaruk semakin gatal.
Namun jika telah terjadi biduran, maka dokter akan memberikan pengobatan dengan :
Anti histamine (sangat bermanfaat) karena dapat mengontrol gejala bagi sebagian besar kasus, namun tidak dapat menghilangkan penyebabnya
Kortikosteroid akan diberikan bila pengobatan dengan anti histamin saja tidak cukup, obat ini dapat mengurangi bengkak, kemerahan dan gatal, namun hanya diminum dalam jangka waktu sebentar saja karena mempunyai efek samping yang cukup serius.
Pengobatan lokal berupa bedak atau lotion yang mengandung menthol
Pada kasus biduran yang berat dan angioedema dapat diberikan suntikan adrenalin (epinephrine)

PROGNOSIS
Pada umumnya prognosis urtikaria adalah baik, dapat sembuh spontan atau dengan obat. Urtikaria yang akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat dapat diatasi. Urtikaria yang kronik lebih sulit diatasi karena penyebabnya sulit di cari. Namun pada urtikaria yang disertai angioedema dapat saja terjadi penyumbatan jalan nafas yang dapat mengancam jiwa.

PENCEGAHAN
Untuk mencegah terulangnya biduran, usahakan mencari penyebab alergi dan perhatikan bahan apa saja yang baru disentuh, dimakan, atau diisap ketika mulai terserang biduran. Jika penyebabnya adalah makanan, maka hindari makanan tersebut, jika penyebabnya adalah udara dingin, maka kenakan pakaian tebal dan hangat yang bisa menutupi seluruh tubuh, jika perlu kenakan sarung tangan dan kaos kaki.

Hindari alergen yg diketahui. Termasuk beberapa makanan dan penyedap makanan, obat-obatan dan beberapa situasi seperti panas, dingin atau stress emosional. Hindari pengobatan yang dapat mencetuskan urtikaria seperti antibiotik golongan penisilin, aspirin dan lainnya.
Prepared by : dr Novie Hediyani, MKK

Sumber: https://www.facebook.com/konsultasisehatgratis/posts/276627132479723

0 Response to "Mengenal Penyakit Biduran"

Posting Komentar